Afala ta' Qilun...?

 Mata Kuliah : Kemuliaan Berpikir

    Victor Frankl, Seorang tahanan rezim pemerintahan Hitler (Jerman), mengatakan bahwa sekejam dan seberingas apapun penguasa kala itu, mereka tetap saja tidak bisa merampas 'pikiran'  seorang tahanan. Kekuatan batin tidak bisa diikat, atau bahkan dibeli dengan berpuluh-puluh roti dan bergalon-galon madu sekalipun.

       Frankl, Seorang dokter jiwa terpandang pada masa itu, kemudian menemukan bahwa pikiran dapat mengantar manusia pada sesuatu yang diinginkannya. Di kamp yang terkenal sebagai tempat pembunuhan manusia paling bengis, yang mana manusia di bunuh seenaknya dengan gas , pikiran dan kekuatan batin merupakan satu-satunya wilayah yang tak bisa dijamah dan dikuasai oleh siapapun kecuali pemilikNya.

"Orang-orang yang memiliki kekuatan batin mampu mengasingkan diri dari kehidupan lingkungan yang sulit."


     Pikiran dan perasaan adalah entitas dari kelengkapan hidup manusia yang tak terbatas. Ia tak bertempat dalam ruang-waktu, juga tak akan pernah bisa di hancurkan, kecuali oleh pikiran itu sendiri. Namun meskipun begitu, bukan lantas pikiran dan perasaan bisa otomatis berdaulat dan bisa melakukan itu, ia perlu ber'evolusi dari sistem lamanya atau yang lazim disebut 'otak lama', berganti kepada sistem 'otak baru'. Transformasi sistem otak ini biasanya ditandai dengan meningkatnya taraf 'kebijaksanaan' seseorang. Orang yang mudah tersinggung, mudah marah, pendendam, sampai tidak merasa senang dengan kegembiraan orang lain ialah mereka yang belum beranjak sistem otaknya, dari yang 'lama' ke yang baru.

      Proses migrasi ini seringkali memang membutuhkan rentan waktu yang cukup panjang dan lama, untuk mendapatkan keistimewaan sistem berpikir. Sistem ini memungkinkan si manusia tadi untuk bertindak sesuai dengan perencanaan, pilihan-pilhan, perhitungan untung-rugi, pertimbangan berguna-tidak, dan berdampak luas. Denga berpikir, manusia akan membawa dirinya pada kebijaksanaan. Lebih jauh, Pikiran, kebijaksanaan, dan makna hidup adalah tiga komponen yang erat kaitanya dengan tujuan utama hidup manusia, yaitu menuju Penciptanya.  Bahkan mungkin kehadiran pikiran adalah sebuah alasan dari Tuhan mengirimkan agama sebagai kelengkapan manusia menjalankan tugas, ya.. Mencari-Nya.

Menjernihkan Pikiran

     Pikiran yang bersih akan membuat dunia menjadi bersih. Pikiran kotor membuat dunia menjadi kotor. Seringkali saya merasa, bahwasanya 'pikiran'lah yang mampu meng'kontstruksi pandangan kita ihwal dunia. Sederhana saja, bila isi fikiran kita berisi cinta dan kebijkasanaan, apa pu yang ada disekitar kita juga akan bernilai kebaikan, meskipun itu bencana sekalipun. Justru sebaliknya, jika pikiran kita mengandung rasa curiga terhadap semua hal, maka apa-apa yang akan kita dapati adalah kegelisahan dan ancaman. Dan masih banyak contoh yang lainya.
Cognitive setting (isi pikiran) kita akan membentuk mental setting (kepribadian) kita. Dunia dan lingkungan sekitar kita adalah sebagaimana adanya, prikiran kitalah yang membuat mereka berbeda-beda. Pemahaman dan persepsi kita tentang orang lain akan menentukan seperti apa orang itu bagi kita.

     Untuk dapat hidup baik, seseorang harus menata pikirannya. Ia harus berani melakukan revolusi berpikir jika mengetahui ada sesuatu yang salah. Hanya perubahan berpikirlah yang dapat mengubah dunia. Ia harus terus menerus mengevaluasi kembali cara berpikirnya. Ia harus berani menjernihkan pikiranya yang kotor.

     Pikiran kita banyak termaktub konsep-konsep, pendapat, dan asumsi yang kemudian membentuk peta kita tentang realitas. Makanya, peta inilah yang harus kita perbaiki untuk mendapatkan gambaran yang tepat dan presisi. Dengan mengenali dan memahaminya adalah cara terbaik untuk menjernihkan pikiran. Peta yang benar akan menyelamatkan kita dari perjalanan jauh kehidupan, peta yang 'salah' akan membuat kita tersesat pada hutan belantara permasalahan. [ ]

Afala ta'qilun.. Afala ta tafak karun.. dan afala -  afala yang lainya, adalah bukti bahwa Allah sangat menganjurkan manusia untuk selalu berpikir. Sampai di dalam A-qur'an Allah menagih-nagih nya, dalam jumlah yang sangat banyak.
Iklan ada di sini

Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim