Manajemen Kebetulan
Albert Hoffman, ahli kimia Swiss yang bekerja untuk Sandoz Laboratories, menemukan zat pengubah pikiran secara tidak sengaja. Sepulang dari meneliti di laboratoriumnya, ia tertidur dan memimpikan gambaran – gambaran yang fantastis. Gambaran itu berputar-putar secara jelas dengan warna – warni yang sangat indah. Tidak biasanya ia mengalami mimpi seperti ini. Dan ketika terbangun, ia menyadari bahwa mungkin secara tidak sengaja ia telah menghirup zat dari laboraturiumnya. Hoffman betul. Ia secara tak sengaja menghirup asam liserngat yang diestrak dari sejenis jamur beracun.
Penemuan yang tak disengaja ini membawa Hoffman pada
penelitian yang lebih Serius. Ia lalu menambahkan zat lain bernama dietilamida.
Maka, jadilah ekstrak jamur tadi menjadi asam dietilamid lisergik yang populer
dengan istilah LSD (lysergic acid diethylamide). Anda yang pernah,
sedang, atau terbiasa dengan penggunaan obat-obat terlarang, pasti tahu tentang
LSD ini. Sekali anda menghirupnya, anda akan mengalami halusinasi yang tak
dapat dilukiskan. Anda melayang-layang, berfantasi, enjoy sepanjang hari
dan gembira yang tak terbatas. LSD dapat membuat anda merasa seperti burung
yang dapat terbang atau ikan yang dapat menyelam. Kini, LSD banyak dipakai
(tentu secara ilegal) untuk memanipulasi pikiran.
Kebetulan, Tidak Disengaja
Banyak penemuan di bidang kedokteran dimulai oleh suatu
ketidaksengajaan. Ada banyak contoh lain.
Dalam waktu dekat ini, jika tidak ada aral melintang soal
izin, diperkirakan akan beredar obat baru untuk mengatasi masalah “om Edi”
(Ejakulasi Dini). Sangat lama persoalan sindrom “Om edi” ini di derita oleh
sebagian kecil lelaki. Sindrom ini pukalan telak bagi kaum lelaki. Sindrom ini
akan sedikit teratasi dengan ditemukanya kandungan aktif obat bernama dapoksetin
hidroklorida. Obat yang belum bernama ini ditemukan dalam penelitian yang
cukup lama oleh Profesor jon L. Pryor.
Seperti penemuan Hoffman, penemuan dapoksetin sebagai anti “om
edi” adalah hal tak disengaja. Sebelumnya, bersama dengan obat antidepresi
Prozac (jika anda minum obat ini, dunia tampak menjadi indah), dapoksetin sudah
digunakan sebagai obat orang dengan gangguan jiwa. Namun, rupanya ia juga
berefek terhadap nafsu seks dan ejakulasi. Efek ini akhirnya diteliti lebih
jauh oleh Pryor. Kejadianya mirip penemuan obat sildenafil (terkenal
dengan merek Viagra) yang sebelumnya banyak dipakai sebagai obat penyakit
jantung.
Masih banyak penemuan tak sengaja: penisilin oleh
Alexander Flemming, sulfanilamida oleh Gerhard Domagk, magainin
oleh Michael Zasloff, aspirin oleh Joseph Lister, chlorpromazin oleh
Hendri Laborit, imipramin oleh Roland Kuhn, lithium oleh John
Cade, librium dan valium oleh
Leo Sternbech, dan masih banyak lagi. Bahkan penemuan tipe kepribadian A (A Personality)
tergesa-gesa, suka melebih-lebihkan masalah, mudah tegang, gampang marah, mudah
tersinggung, dan lain-lain yag mudah menderita penyakit jantung, juga terjadi
secara kebetulan. Ketika itu, seorang tukang kayu yang memperbaiki bangku
praktik dua orang ahli jantung San Fransisco bernama Mayer Friedman dan Ray
Rosenman bertanya soal jenis pasien yang datang berobat. Ini karena ia
mendapati orang-orang itu selalu duduk di pinggirab bangku. Dua ahli jantung ini
tertarik dan kemudian meneliti jenis orang itu. Akhirnya, lahirlah konsep
personality A dan B yang sangat terkenal itu.
Manajemen Kebetulan
Orang-orang yang saya sebut di atas ternyata menjadi kaya
dan terkenal oleh hal-hal yang tampaknya kebetulan. Mereka dibayar untuk
menelitidan dan kemudian diberi royalti. Kelebihan mereka adalah kemampuan
mengelola hal-hal kebetulan yang ditemui. Hoffman, misalnya, meneliti dengan
serius ekstrak jamur beracun yang ditemuinya atau Pryor yang kemudian meneliti
2.614 pasien penderita ejakulasi dini. Mereka berhasil.
Anda dan saya saban hari banyak bertemu orang.kita mungkin
bertemu di jalan (ketika mobil mogok), di pertokoan, dikedai-kedai dan
restoran, di hotel, atau bahkan di WC umum, secara kebetulan. Kawan saya, yang
sekarang menjadi distributor beromzet besar, mendapat order hanya karena
kebetulan bersebelahan tempat duduk dengan seorang pengusaha ketika mereka satu
pesawatke Jakarta. Kawan yang lain mendapat kerja sebagai satpam gudang hanya
karena ia turut mendorong mobil seseorang yang masuk kubangan. Seorang pengusaha
kecil mendapat order besar hanya karena bertemu dengan pengusaha besar di WC
bandara. Kawan saya yang lain mulus memasuki pendidikan pascasarjana hanya
karena kebetulan ia menjadi imam shalat di Bandara Soekarno-Hatta. Tak sengaja,
salah seorang makmumnya adalah direktur pascasarjana universitas terkenal. Kawan-kawan
saya ini adalah “manajer kebetulan”,mereka mengelola pertemuan mereka sebagai
peluang.
Sepuluh Prinsip “Manajemen Kebetulan”
Setiap orang adalah orang baik sampai ia membuktikan dirinya orang jahat. Jangan anda menilai baik-buruknya seseorang dari tampilan luarnya, kata-kata yang indah, atau pujian yang diberikannya.
2.
Setiap orang atau peristiwa pasti memiliki dua
sisi, baik dan buruk. Karena itu,minimalkan yang buruk dan optimalkan yang
baik. Mereka yang selalu melihat hal-hal buruk saja dari suatu peristiwa
cenderung menjadi orang yang gagal dalam kehidupan.
3.
Jauh lebih baik mengelola hal-hal baik dari pada
mencerca hal-hal buruk. Mengelola yang baik termasuk membangun hubungan baik
dengan orang lain, pasti memberikan hasil yang baik.
4.
Setiap orang atau kejadian buruk pasti
memberikan hikmah dan pelajaran. Paling tidak, keburukan atau kegagalan telah
menambah 1 ilmu tentang cara-cara yang tidak boleh kita lakukan.
5.
Berbuat baik kepada orang lain akan menambah
tabungan sosial kita. Sebaliknya, berbuat jahat justru mengurangi dan menguras
tabungan sosial kita. Jika anda menistai seseorang, misalnya melalui kata-kata serapah
dan fitnah yang anda sampaikan, anda sudah menguras tabungan kebaikan yang anda
investasikan pada dirinya. Sekali anda berbuat baik, anda menambah puluhan kali
tabungan anda.
6.
Usaha keras dan ulet lebih mungkin mendatangkan
hasil dibanding berdiam diri dan berdoa saja.
7.
Menyukai dan membenci seseorang jangan sampai
berlebihan. Karena bukan tidak mungkin suatu waktu nanti hal itu menjadi
terbalik. Orang yang sebelumnya kita benci bisa menjadi orang yang kita cintai.
Sementara, yang kita cintai justru menjadi yang kita benci.
8.
Lakukanlah apa yang terbaik yang bisa kita
lakukan jika bertemu seseorang.
9.
Lakukan hal-hal tertentu tanpa pamrih. Seorang kenalan
saya mendapat pekerjaan sebagai distributor plastik hanya karena ia menolong
membelikan tiket pesawat seorang agen dari luar daerah.
10.
Peluang baik harus dibagi. Jika anda memperoleh
sesuatu secara kebetulan, dan ternyata itu mendatangkan hasil baik bagi anda
maka jangan lupa menyebarkan kebaikan itu.
Sepuluh prinsip “manajemen kebetulan” itu mengajarkan kepada
kita untuk memerhatikan setiap kebetulan yang berlansung di sekitar kita. Sekalipun,
jujur saya akui, sebenarnya semua yang berlangsung di sekitar ini tidak ada
yang kebetulan. (by accident). Karena semua sudah diatur (by design).
[ ]
Disadur dari buku Manajemen Kecerdasan karya Taufik Pesiak.
Komentar